Daftar harga aqiqah 2019

Selasa, 29 April 2014

MULTIDIMENSI AQIQAH

MULTIDIMENSI AQIQAH
Banyak nilai yang diajarkan dalam aqiqah, mulai keTuhanan, sosial-kemasyarakatan hingga pendidikan. Indahnya, semua itu diramu agama dengan mengakomodasi kebutuhan manusia untuk mengekspresikan rasa bahagia akan hadirnya buah hati melalui sebuah “pesta”.
Namun, berbeda dengan pesta-pesta yang hanya mengekspresikan kebanggaan dan kesenangan,  aqiqah menjadikan pesta sebagai ekspresi syukur kepada Allah dan sekaligus pengingat bahwa ada kewajiban yang tumbuh sebagai konsekuensi dari hadirnya nikmat Allah yang agung : seorang anak ! Jika pesta biasa mungkin berujung sekedar pada having fun, maka aqiqah berujung pada komitmen kesiapan dan kelayakan orang tua menjadi pengemban amanah titipan Allah.Melalui “walimatul aqiqah” (baca: pesta aqiqah), komitmen kepada anak itu dipersaksikan kepada Allah dan khalayak. Oleh karena itu, setiap orang tua yang mengaqiqahkan anaknya seyogyanya dapat menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam aqiqah itu sendiri.
Nilai Ketuhanan
Aqiqah merupakan wujud syukur kepada Allah atas nikmat hadirnya anak. Semaksimal apapun usaha manusia mendapatkannya, jika Allah tak berkehendak, anugerah itu tak bisa datang. Allahlah yang menetapkan siapa akan memiliki anak berapa, apa jenis kelaminnya dan siapa yang tidak dianugerahi.
“…. Dia memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki……dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki…. “. (QS as-Syuuraa, 42:49-50).
Selain itu, aqiqah juga mengingatkan kepada orang tua bahwa anak yang “dimilikinya” itu hakikatnya adalah titipan Allah. Orang tua hanya memiliki “hak guna titipan”, yang suatu saat akan diminta kembali oleh Sang Penitip. Karena itulah, orang tua tidak boleh menganggap anaknya sebagai property dan obyek yang bebas diperlakukan semena-mena. Bahkan untuk memiliki “sertifikat” hak guna titipan pun, orang tua perlu “menebusnya” melalui aqiqah, meskipun secara de facto anak itu sudah berada di pangkuannya. Inilah yang bisa kita fahami dari hadis riwayat an-Nasa’I, Abu Dawud dan Ahmad yang menyatakan bahwa setiap anak tergadai oleh aqiqahnya, yang disembelih pada hari ketujuh. Pad hari itu juga ia dicukur dan diberi nama.
Nilai Sosial-Kemanusiaan
Aqiqah adalah salah satu momentum yang bisa merajut tali silaturrahim dengan sesama. Acara walimatul aqiqah membuat sanak kerabat, sahabat, tetangga dan kolega berkumpul untk mendoakan sang bayi. Aqiqah juga menjadi perlambang bahwa sebagai manusia, anak dan orang tua adalah bagian dari masyarakat yang terikat dengan norma dan tata nilai kemasyarakatan. Tak heran, nuansa budaya sangat mewarnai pelaksanaan aqiqah di setiap tempat. Ada yang cukup dengan mengantarkan hidangan yang sudah jadi ke tetangga, saudara dan kolega, namun ada juga yang mempersembahkan hidangan dalam sebuah kumpulan yang didahului pengajian dan doa bersama. Di wilayah tertentu, aqiqah juga dibarengi upacara adat yang melibatkan tetua masyarakat.
Syukur nikmat dengan berbagi kepada sesama merupakan nilai lain yang terdapat dalam aqiqah. Dinikmatinya kambing aqiqah oleh orang banyak adalah perlambang kesediaan berbagi kebahagiaan dan rasa syukur  dengan sesama manusia. Walimatul aqiqah juga menjadi sarana ibadah sosial yang berlandaskan sikap saling menghormati.  Hadirnya para tetamu menjadi sarana bagi tuan rumah untuk beribadah sosial, yakni menghormati tamu. Begitu pula undangan walimah menjadi sarana kepada tetamu untuk beribadah sosial, yakni memenuhi undangan sebagai bentuk penghormatan kepada pengundang. Bisa jadi untuk memenuhi undangan itu, seseorang mengorbankan waktu, uang dan tenaga, dan mungkin acara pribadinya atau acara lain yang tidak kalah penting.
Walimatul Aqiqah dan Muslimah
Walimatul aqiqah yang sarat makna dan nilai di atas dalam kenyataannya di Indonesia sangat melibatkan muslimah. Mulai mengatur menu  dan mendistribusikan hidangan, menyelenggarakan acara, menjadi tetamu dan pengisi acara, hingga bersih-bersih agar rumah kembali rapi. Ini berarti bahwa ada porsi besar bagi muslimah untuk beribadah sosial melalui walimatul aqiqah ini. Harapan kita , aqiqah dan walimatul aqiqah tak hanya berhenti di “seremoni tasyakkuran”, melainkan lebih dari itu nilai multidimensi yang terkandung dalam aqiqah dan walimatul aqiqah tersebut tertangkap dan kemudian bertransformasi menjadi spirit kehidupan bagi yang menyelenggarakan acara, yang diundang, maupun khususnya bagi anak yang diaqiqahi. Allahumma Amin.
sumber: http://www.noor-magazine.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daftar Harga Magelang Aqiqah Tahun 2020

INFO HARGA AQIQAH AL-BAQIN MAGELANG

 INFO HARGA AQIQAH AL-BAQIN Baqin aqiqah merupakan perusahaan dari PT Berkah Aqiqah Indonesia, Perusahaan yang bergerak dibidang jasa aqiqah...